Sel Elektrolisis
penggunaan
aki merupakan reaksi sel volta, sebaliknya pengisian aki merupakan
reaksi sel elektrolisis. Dalam sel elektrolisis dapat dihasilkan suatu
reaksi kimia dari aliran elektron dalam bentuk arus listrik. Reaksi
kimia yang terjadi pada sel elektrolisis adalah reaksi redoks tidak
spontan.
Rangkaian
sel elektrolisis pertama kali dirancang oleh seorang ilmuwan inggris,
Michael Faraday, yang mampu mengalirkan arus listrik dari suatu larutan
elektrolit. Pada rancangan dasar sel elektrolisis, katoda merupakan
kutub negatif, sebaliknya anoda merupakan kutub positif.

Sel
elektrolisis memerlukan energi dari luar agar terjadi reaksi kimia
(reaksi tidak spontan), sebaliknya sel volta tidak memerlukan energi
dari luar. Pemberian tanda positif dan negatif elektroda pada sel
elektrolisis berdasarkan pada potensial listrik dari luar system.
Sedangkan pada sel volta berdarkan nilai potensial reduksi standar
kedua electrode.
Reaksi
yang terjadi pada sel elektrolisis tergantung dari bentuk elektrolit
dan electrode yang digunakan. Jadi, reaksi dalam sel elektrolisis dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Sel elektrolisis dengan elektrolit lelehan,
- Sel elektrolisis dengan larutan elektrolit dengan electrode inert,
- Sel elektrolisis dengan larutan elektrolit dengan electrode reaktif
Hukum Faraday
Pada tahun 1834, Michael Faraday mempelajari proses reaksi dalam sel
elektrokimia, khususnya dalam sel elektrolisis. Faraday mengemukakan
pernyataan yang menjadi hukum dasar dalam elektrokimia, beliau
menemukan hubungan antara arus listrik dan massa yang dihasilkan dan
dinyatakan dalam Hukum I Faraday dan Hukum II Faraday.
- Hukum I Faraday
Hukum ini menyatakan bahwa massa yang dihasilkan pada sel elektrolisis berbanding lurus dengan muatan listrik dalam sel.
w ∞ Q
dengan, w = massa yang dihasilkan pada elektrolisis (gram)
Q = muatan listrik dalam sel (coulomb)
Jumlah muatan listrik dalam sel merupakan hasil kali antara kuat arus (i) yang dialirkan dalam sel dan waktu elektrolisis (t)
Q = i x t
Jadi, hukum I Faraday dapat dinyatakan:
w ∞ i x t
atau bisa juga dengan menggunakan rumus ini:

- Hukum II Faraday
Berdasarkan
hukum I Faraday diperoleh bahwa massa yang dihasilkan dalam sel
elektrolisis (w) sebanding dengan massa ekuivalen zat tersebut (e)
w ∞ e
missal
pada dua sel elektrolisis yang disusun seri memiliki jumlah arus yang
sama pada masing-masing larutan sebesar I ampere selama t detik, maka
jumlah zat yang dihasilkan pada tiap sel adalah:
w1 : w2 = e1 : e2
0 comments:
Post a Comment