Monday, October 7, 2013

sel elektrolisis


Sel Elektrolisis
penggunaan aki merupakan reaksi sel volta, sebaliknya pengisian aki merupakan reaksi sel elektrolisis. Dalam sel elektrolisis dapat dihasilkan suatu reaksi kimia dari aliran elektron dalam bentuk arus listrik. Reaksi kimia yang terjadi pada sel elektrolisis adalah reaksi redoks tidak spontan.
Rangkaian sel elektrolisis pertama kali dirancang oleh seorang ilmuwan inggris, Michael Faraday, yang mampu mengalirkan arus listrik dari suatu larutan elektrolit. Pada rancangan dasar sel elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif, sebaliknya anoda merupakan kutub positif.
selelektrolisis1.jpg
Sel elektrolisis memerlukan energi dari luar agar terjadi reaksi kimia (reaksi tidak spontan), sebaliknya sel volta tidak memerlukan energi dari luar. Pemberian tanda positif dan negatif elektroda pada sel elektrolisis berdasarkan pada potensial listrik dari luar system. Sedangkan pada sel volta berdarkan nilai potensial reduksi standar kedua electrode.
Reaksi yang terjadi pada sel elektrolisis tergantung dari bentuk elektrolit dan electrode yang digunakan. Jadi, reaksi dalam sel elektrolisis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  • Sel elektrolisis dengan elektrolit lelehan,
  • Sel elektrolisis dengan larutan elektrolit dengan electrode inert,
  • Sel elektrolisis dengan larutan elektrolit dengan electrode reaktif

Hukum Faraday
            Pada tahun 1834, Michael Faraday mempelajari proses reaksi dalam sel elektrokimia, khususnya dalam sel elektrolisis. Faraday mengemukakan pernyataan yang menjadi hukum dasar dalam elektrokimia, beliau menemukan hubungan antara arus listrik dan massa yang dihasilkan dan dinyatakan dalam Hukum I Faraday dan Hukum II Faraday.
  1. Hukum I Faraday
Hukum ini menyatakan bahwa massa yang dihasilkan pada sel elektrolisis berbanding lurus dengan muatan listrik dalam sel.
                                               w ∞ Q
dengan,         w = massa yang dihasilkan pada elektrolisis (gram)
                       Q = muatan listrik dalam sel (coulomb)
Jumlah muatan listrik dalam sel merupakan hasil kali antara kuat arus (i) yang dialirkan dalam sel dan waktu elektrolisis (t)
                                               Q = i x t
Jadi, hukum I Faraday dapat dinyatakan:
                                               w ∞ i x t
atau bisa juga dengan menggunakan rumus ini:
rumus1
  1. Hukum II Faraday
Berdasarkan hukum I Faraday diperoleh bahwa massa yang dihasilkan dalam sel elektrolisis (w) sebanding dengan massa ekuivalen zat tersebut (e)
           w ∞ e
missal pada dua sel elektrolisis yang disusun seri memiliki jumlah arus yang sama pada masing-masing larutan sebesar I ampere selama t detik, maka jumlah zat yang dihasilkan pada tiap sel adalah:
                                               w1 : w2 = e1 : e2

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2010 KIMIA Andre 03 | Design : Noyod.Com